Minggu, 02 Mei 2010

Anda Berhutang?? demikianlah adabnya....

Ustadz Armen Halim Naro Lc



ETIKA BERHUTANG


[1]. Hutang tidak boleh mendatangkan keuntungan bagi si pemberi hutang
Kaidah fikih berbunyi : “Setiap hutang yang membawa keuntungan, maka hukumnya riba”. Hal ini terjadi jika salah satunya mensyaratkan atau menjanjikan penambahan. Sedangkan menambah setelah pembayaran merupakan tabi’at orang yang mulia, sifat asli orang dermawan dan akhlak orang yang mengerti membalas budi.

Syaikh Shalih Al-Fauzan –hafizhahullah- berkata : “Hendaklah diketahui, tambahan yang terlarang untuk mengambilnya dalam hutang adalah tambahan yang disyaratkan. (Misalnya), seperti seseorang mengatakan “saya beri anda hutang dengan syarat dikembalikan dengan tambahan sekian dan sekian, atau dengan syarat anda berikan rumah atau tokomu, atau anda hadiahkan kepadaku sesuatu”. Atau juga dengan tidak dilafadzkan, akan tetapi ada keinginan untuk ditambah atau mengharapkan tambahan, inilah yang terlarang, adapun jika yang berhutang menambahnya atas kemauan sendiri, atau karena dorongan darinya tanpa syarat dari yang berhutang ataupun berharap, maka tatkala itu, tidak terlarang mengambil tambahan. [6]

[2]. Kebaikan (seharusnya) dibalas dengan kebaikan
Itulah makna firman Allah Subhanahu wa Ta’ala yang tertera dalam surat Ar-Rahman ayat 60, semestinya harus ada di benak para penghutang, Dia telah memperoleh kebaikan dari yang memberi pinjaman, maka seharusnya dia membalasnya dengan kebaikan yang setimpal atau lebih baik. Hal seperti ini, bukan saja dapat mempererat jalinan persaudaraan antara keduanya, tetapi juga memberi kebaikan kepada yang lain, yaitu yang sama membutuhkan seperti dirinya. Artinya, dengan pembayaran tersebut, saudaranya yang lain dapat merasakan pinjaman serupa.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata.
“Artinya : Nabi mempunyai hutang kepada seseorang, (yaitu) seekor unta dengan usia tertentu.orang itupun datang menagihnya. (Maka) beliaupun berkata, “Berikan kepadanya” kemudian mereka mencari yang seusia dengan untanya, akan tetapi mereka tidak menemukan kecuali yang lebih berumur dari untanya. Nabi (pun) berkata : “Berikan kepadanya”, Dia pun menjawab, “Engkau telah menunaikannya dengan lebih. Semoga Allah Subhanahu wa Ta’ala membalas dengan setimpal”. Maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik dalam pengembalian” [7]

Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu ia berkata.
“Aku mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam di masjid, sedangkan beliau mempunyai hutang kepadaku, lalu beliau membayarnya dam menambahkannya” [8]

[3]. Berhutang dengan niat baik
Jika seseorang berhutang dengan tujuan buruk, maka dia telah zhalim dan melakukan dosa. Diantara tujuan buruk tersebut seperti.
a). Berhutang untuk menutupi hutang yang tidak terbayar
b). Berhutang untuk sekedar bersenang-senang
c). Berhutang dengan niat meminta. Karena biasanya jika meminta tidak diberi, maka digunakan istilah hutang agar mau memberi.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah bersabda : “Barangsiapa yang mengambil harta orang (berhutang) dengan tujuan untuk membayarnya (mengembalikannya), maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan tunaikan untuknya. Dan barangsiapa mengambilnya untuk menghabiskannya, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala akan membinasakannya” [9]

Hadits ini hendaknya ditanamkan ke dalam diri sanubari yang berhutang, karena kenyataan sering membenarkan sabda Nabi diatas [10] Berapa banyak orang yang berhutang dengan niat dan azam untuk menunaikannya, sehingga Allah pun memudahkan baginya untuk melunasinya. Sebaliknya, ketika seseorang berazam pada dirinya, bahwa hutang yang dia peroleh dari seseorang tidak disertai dengan niat yang baik, maka Allah Subhanahu wa Ta’ala membinasakan hidupnya dengan hutang tersebut. Allah Subhanahu wa Ta’ala melelahkan badannya dalam mencari, tetapi tidak kunjung dapat. Dan dia letihkan jiwanya karena memikirkan hutang tersebut. Kalau hal itu terjadi di dunia yang fana, bagaimana dengan akhirat yang baqa (kekal)?

[4]. Hutang tidak boleh disertai dengan jual beli
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam yang mulia telah melarangnya, karena ditakutkan dari transaksi ini mengandung unsur riba. Seperti, seseorang meminjam pinjaman karena takut riba, maka kiranya dia jatuh pula ke dalam riba dengan melakuan transaksi jual beli kepada yang meminjamkan dengan harga lebih mahal dari biasanya.

[5]. Wajib memabayar hutang
Ini merupakan peringatan bagi orang yang berhutang. Semestinya memperhatikan kewajiban untuk melunasinya. Allah Subhanahu wa Ta’ala memerintahkan agar kita menunaikan amanah. Hutang merupakan amanah di pundak penghutang yang baru tertunaikan (terlunaskan) dengan membayarnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.

“Artinya : Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak menerimnya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat” [An-Nisa : 58]

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, telah bersabda Rasulullah : “Sekalipun aku memiliki emas sebesar gunung Uhud, aku tidak akan senang jika tersisa lebih dari tiga hari, kecuali yang aku sisihkan untuk pembayaran hutang” [HR Bukhari no. 2390]

Orang yang menahan hutangnya padahal ia mampu membayarnya, maka orang tersebut berhak mendapat hukuman dan ancaman, diantaranya.

a). Berhak mendapat perlakuan keras.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu berkata. : “Seseorang menagih hutang kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, sampai dia mengucapkan kata-kata pedas. Maka para shahabat hendak memukulnya, maka Nabi Shallallahu ‘alaihi wa salam berkata, “Biarkan dia. Sesungguhnya si empunya hak berhak berucap. Belikan untuknya unta, kemudian serahkan kepadanya”. Mereka (para sahabat) berkata : “Kami tidak mendapatkan, kecuali yang lebih bagus dari untanya”. Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Belikan untuknya, kemudian berikan kepadanya. Sesungguhnya sebaik-baik kalian ialah yang paling baik dalam pembayaran” [11]

Imam Dzahabi mengkatagorikan penundaan pembayaran hutang oleh orang yang mampu sebagai dosa besar dalam kitab Al-Kabair pada dosa besar no. 20

b). Berhak dighibah (digunjing) dan diberi pidana penjara.
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, telah bersabda Rasulullah.:
“Menunda (pembayaran) bagi orang yang mampu merupakan suatu kezhaliman” [12]

Dalam riwayat lain Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda. :
“Menunda pembayaran bagi yang mampu membayar, (ia) halal untuk dihukum dan (juga) keehormatannya”.

Sufyan Ats-Tsauri berkata, “Halal kehormatannya ialah dengan mengatakan ‘engkau telah menunda pebayaran’ dan menghukum dengan memenjarakannya” [13]

c). Hartanya berhak disita
Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, telah bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam.

“Barangsiapa yang mendapatkan hartanya pada orang yang telah bangkrut, maka dia lebih berhak dengan harta tersebut dari yang lainnya” [14]

d). Berhak di-hajr (dilarang melakukan transaksi apapun).
Jika seseorang dinyatakan pailit dan hutangnya tidak bisa ditutupi oleh hartanya, maka orang tersebut tidak diperkenankan melakukan transaksi apapun, kecuali dalam hal yang ringan (sepele) saja.

Hasan berkata, “Jika nyata seseorang itu bangkrut, maka tidak boleh memerdekakan, menjual atau membeli” [15]

Bahkan Dawud berkata, “Barangsiapa yang mempunyai hutang, maka dia tidak diperkenankan memerdekakan budak dan bersedekah. Jika hal itu dilakukan, maka dikembalikan” [16]

Kemungkinan –wallahu a’lam- dalam hal ini, hutang yang dia tidak sanggup lagi melunasinya.

[6]. Jika terjadi keterlambatan karena kesulitan keuangan, hendaklah orang yang berhutang memberitahukan kepada orang yang memberikan pinjaman, karena hal ini termasuk bagian dari menunaikan hak yang menghutangkan.
Janganlah berdiam diri atau lari dari si pemberi pinjaman, karena akan memperparah keadaan, dan merubah hutang, yang awalnya sebagai wujud kasih sayang, berubah menjadi permusuhan dan perpecahan.

[7]. Berusaha mencari solusi sebelum berhutang, dan usahakan hutang merupakan solusi terakhir setelah semuanya terbentur.

[8]. Menggunakan uang dengan sebaik mungkin. Menyadari, bahwa pinjaman merupakan amanah yang harus dia kembalikan.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Tangan bertanggung jawab atas semua yang diambilnya, hingga dia menunaikannya” [17]

[9]. Pelimpahan hutang kepada yang lain diperbolehkan dan tidak boleh ditolak
Jika seseorang tidak sanggup melunasi hutangnya, lalu dia melimpahkan kepada seseorang yang mampu melunasinya, maka yang menghutangkan harus menagihnya kepada orang yang ditunjukkan, sesuai dengan sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dari Abu Hurairah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata, telah bersabda Rasulullah :

“Menunda pembayaran bagi roang yang mampu merupakan suatu kezhaliman. Barangsiapa yang (hutangnya) dilimpahkan kepada seseorang, maka hendaklah dia menurutinya. [18]

[10]. Diperbolehkan bagi yang berhutang untuk mengajukan pemutihan atas hutangnya atau pengurangan, dan juga mencari perantara (syafa’at) untuk memohonnya.
Dari Jabir bin Abdullah Radhiyallahu ‘anhu, ia berkata : (Ayahku) Abdullah meninggal dan dia meninggalkan banyak anak dan hutang. Maka aku memohon kepada pemilik hutang agar mereka mau mengurangi jumlah hutangnya, akan tetapi mereka enggan. Akupun mendatangi Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam meminta syafaat (bantuan) kepada mereka. (Namun) merekapun tidak mau. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam berkata, “Pisahkan kormamu sesuai dengan jenisnya. Tandan Ibnu Zaid satu kelompok. Yang lembut satu kelompok, dan Ajwa satu kelompok, lalu datangkan kepadaku. (Maka) akupun melakukannya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam pun datang lalu duduk dan menimbang setiap mereka sampai lunas, dan kurma masih tersisa seperti tidak disentuh. [19]

[Disalin dari Majalah As-Sunnah Edisi 09/Tahun IX/1426H/2005M. Diterbitkan Yayasan Lajnah Istiqomah Surakarta, Alamat Jl. Solo-Puwodadi Km.8 Selokaton Gondangrejo Solo 57183]
_________
Foot Note.
[6]. Al-Mulakhkhashul Fiqhi, Shalih Al-Fauzan, KSA, Dar Ibnil Jauzi, Cet.IV, 1416-1995, hal. 2/51
[7]. Shahih Bukhari, kitab Al-Wakalah, no. 2305
[8]. Shahih Bukhari, kitab Al-Istiqradh, no. 2394
[9]. Shahih Bukhari, kitab Al-Istiqradh, no. 2387
[10]. Lihat Fathul Bari (5/54)
[11]. Shahih Bukhari, kitab Al-Istqradh, no. 2390
[12]. Ibid, no. 2400, akan tetapi lafazhnya dikeluarkan oleh Abu Dawud, kitab Al-Aqdhiah, no. 3628 dan Ibnu Majah, bab Al-Habs fiddin wal Mulazamah, no. 2427
[13]. Ibid, no. 2401
[14]. Ibid, no. 2402
[15]. Fathul Bari (5/62)
[16]. Ibid (5/54)
[17}. HR Abu Dawud, Al-Buyu, Tirmidzi, Al-buyu dan lain-lain
[18]. HR Bukhari, Al-Hawalah, no. 2288
[19]. HR Bukhari, Al-Istiqradh, no. 2405

sumber: http://www.almanhaj.or.id/content/2285/slash/0

Anda sebagai penumpang atau pengemudi ??



Jika ada hal yang sangat saya yakini pada konsep ini, saya tidak begitu yakin jika ada. Jika saya harus menjelaskan satu konsep, maka jadilah. Saya membicarakan tentang filosofi terkait dengan memiliki dan mengendarai agenda yang dimiliki. Ini merupakan dasar apapun yang saya yakini akan membuat Anda dan orang lain lebih sukses, lebih tertata, tekanan yang berkurang dan pada akhirnya membuat diri mereka lebih bahagia. Saya pribadi tidak menyukai perilaku "satu ukuran yang cocok untuk semua" dan ini mungkin menjadi tamparan tapi saya bersedia mengambil resiko tersebut.

Memiliki dan mengendarai agenda personal menandakan Anda seorang pengendara, bukan penumpang. Artinya Anda harus menempatkan diri pada posisi untuk mencapai apa yang ingin diraih dan tidak mudah merasa kasihan dan tumpuan keinginan orang disekitar Anda. Ini adalah posisi pentingg yang harus diambil. Tidak menempatkan diri Anda di tempat duduk pengendara, tidak memiliki agenda dan tidak menggunakannya akan membuat setiap orang dan semua disekitar Anda mendikte Anda apa yang harus dan tidak boleh dilakukan. Inilah yang membedakan antara Anda akan bekerja dan menginginkan menyelesaikan 3 tugas yang spesifik, mengerjakan dan menyelesaikannya dibandingkan dengan bekerja tanpa adanya agenda, dan hanya mengikuti alur. Anehnya, sekitar 95% orang diluar sana melakukan hal tersebut. Tanpa rencana, tanpa agenda, dan mereka menjadi penumpang permanen.

Ada dua bagian dalam persamaan ini. Bagian pertama adalah dengan memiliki agenda. Ada beberapa kategori agenda; kita hanya membahas versi sehari-hari. Masing-masing hari dan setiap hari, baik hari kerja atau personal, Anda harus memiliki outline mendetail apa yang ingin Anda selesaikan hari itu. Sebuah aturan yang sederhana: semakin detil agenda, semakin baik peluang yang Anda miliki untuk mencapainya. Detail datang dengan apapun sistem yang Anda gunakan untuk mengelola waktu Anda. Agenda Anda akan menjadi detil garis besar penggunaan waktu sehari-hari. Waktu yang Anda investasikan dengan tepat dalam menetapkan Manajemen Waktu setiap harinya, akan memberikan dividen yang besar di akhir hari. Ada hubungan langsung dan tidak terbantahkan antara hasil yang positif dan waktu yang Anda gunakan dalam menyusun agenda. Jangan bingung dengan waktu yang Anda gunakan untuk eksekusi agenda, dengan waktu yang Anda gunakan untuk menyusunnya.

Inilah yang membuat orang sukses berbeda dengan orang yang tidak sukses. Mereka bisa membuat waktu bekerja untuk mereka. Mereka bisa memaksimalkan upaya mereka dan menghasilkan hasil yang lebih banyak dengan diluar kerangka waktu yang sama dibandingkan orang yang tidak mempelajari perlajaran tersebut. Pelajarannya adalah mereka telah mempelajari dengan baik untuk menginvestasikan sejumlah kecil waktunya di spot yang tepat, dengan kegiatan yang tepat, akan membawa benefit yang besar pada saat pelaksanaan. Dalam kasus ini, review dilakukan di penghujung hari. Investasi waktu yang saya maksudkan adalah sejumlah kecil yang dibutuhkan untuk menyusun agenda diawal hari. Konsep yang sederhana, mudah diterapkan.

Berapa banyak waktu yang kita butuhkan disini, 30 menit? 2 jam? Berapa lama dibutuhkan untuk menyusun agenda seseorang setiap harinya? Ini merupakan proses yang tidak berawal dan memiliki tombol stop. Ini berevolusi dan berubah secara konstan, seperti Daftar Kehidupan Anda, Saluran aktivitas, daftar prioritas, To Do List, dan kondite manajeman waktu, semuanya adalah alat yang Anda gunakan untuk mengatur dan menjadi lebih produktif. Saya sadar bahwa saya tidak cukup membantu karena Anda menginginkan waktu tertentu yang bukan merupakan jawaban yang bisa saya berikan. Yang bisa yang saya katakan adalah: setiap detik yang Anda gunakan dalam proses ini akan kembali pada Anda sepuluh kali lipat sebagai peningkatan benefit Anda. Waktu yang digunakan untuk menyusun, menetapkan dan memiliki agenda adalah salah satu cara memaksimalkan diri Anda.

Anda memiliki agenda, sekarang apa yang akan Anda lakukan dengannya? Anda yang mengendalikannya, itulah apa yang Anda kerjakan. Anda tidak perlu membuang waktu berharga untuk membuat karya ini. Ini adalah saat dimana Anda tahu melakukan kegiatan yang tepat di saat yang tepat, tanpa ragu, tanpa tebakan ke dua, dan semuanya dilakukan dalam fase persiapan. Ini adalah tahap produksi; dimana To Do List menjadi Done List. Anda bisa berupaya keras dalam tahap ini karena Anda memiliki keyakinan apa yang Anda lakukan adakah memberikan pemasukan yang besar. Jangan meremehkan faktor keyakinan; ini memainkan peran yang besar dalam kuantitas dan kualitas output Anda dalam tahap menerapkan agenda. Mungkin Anda terheran-heran bagaimana seorang pilot pesawat bisa terbang setinggi 35,000 ribuan kaki di udara, satu jam mengendarai 500 mil dalam kegelapan, melakukannya tanpa takut menabrak sesuatu, pesawat lain misalnya? Dia memiliki keyakinan dengan instrumennya, yang merupakan satu-satunya yang bisa dia operasikan. Saat Anda yakin dengan instrumen Anda, dalam agenda, Anda bisa melakukan lebih banyak, lebih baik, dan hasil yang lebih baik.

Oleh: Bryan Beckstead adalah pencipta dan pengembang Power Time System dan Power Productivity Maximizer serta pemilik Sitebizz.com. powertimesystem.com.

Sumber: Article Source: http://www.leadershiparticles.net

Diterjemahkan oleh: Iin – Tim Pengusahamuslim.com

Artikel: www.pengusahamuslim.com

Tak terasa dosa kecilpun kian membesar



Seperti kita ketahui bersama bahwa dosa itu terbagi menjadi dua yaitu dosa besar dan dosa kecil. Namun perlu diketahui bahwa dosa kecil sebenarnya bisa menjadi besar, jika dilakukan karena sebab-sebab berikut. Kita perlu mengetahui hal ini agar kita tidak menganggap remeh suatu dosa.

Pertama: Dosa kecil tersebut sudah menjadi kebiasaan dan dilakukan terus menerus.

Terdapat sebuah hadits yang maknanya shahih (benar), namun didhoifkan (dilemahkan) oleh para ulama pakar hadits,

لاَ كَبِيْرَةَ مَعَ الاِسْتِغْفَارِ وَ لاَ صَغِيْرَةَ مَعَ الإِصْرَارِ

“Tidak ada dosa besar jika dihapus dengan istighfar (meminta ampun pada Allah) dan tidak ada dosa kecil jika dilakukan terus menerus.”[1]

Kalau dosa besar sudah ditaubati, maka janganlah diikuti dengan dosa lainnya yang semisal, begitu pula janganlah diteruskan dengan dosa-dosa kecil.

Kedua: Dosa bisa dianggap besar di sisi Allah jika seorang hamba menganggap remeh dosa tersebut. Oleh karenanya, jika seorang hamba menganggap besar suatu dosa, maka dosa itu akan kecil di sisi Allah. Sedangkan jika seorang hamba menggaggap kecil (remeh) suatu dosa, maka dosa itu akan dianggap besar di sisi Allah. Dari sinilah jika seseorang mengganggap besar suatu dosa, maka ia akan segera lari dari dosa dan betul-betul membencinya.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّ الْمُؤْمِنَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَأَنَّهُ قَاعِدٌ تَحْتَ جَبَلٍ يَخَافُ أَنْ يَقَعَ عَلَيْهِ ، وَإِنَّ الْفَاجِرَ يَرَى ذُنُوبَهُ كَذُبَابٍ مَرَّ عَلَى أَنْفِهِ

“Sesungguhnya seorang mukmin melihat dosanya seakan-akan ia duduk di sebuah gunung dan khawatir gunung tersebut akan menimpanya. Sedangkan seorang yang fajir (yang gemar maksiat), ia akan melihat dosanya seperti seekor lalat yang lewat begitu saja di hadapan batang hidungnya.”[2]

Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu mengatakan,

إِنَّكُمْ لَتَعْمَلُونَ أَعْمَالاً هِىَ أَدَقُّ فِى أَعْيُنِكُمْ مِنَ الشَّعَرِ ، إِنْ كُنَّا نَعُدُّهَا عَلَى عَهْدِ النَّبِىِّ - صلى الله عليه وسلم - الْمُوبِقَاتِ

“Sesungguhnya kalian mengerjakan amalan (dosa) di hadapan mata kalian tipis seperti rambut, namun kami (para sahabat) yang hidup di masa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menganggap dosa semacam itu seperti dosa besar.”[3]

Bilal bin Sa’ad rahimahullah mengatakan, “Janganlah engkau melihat kecilnya suatu dosa, namun hendaklah engkau melihat siapa yang engkau durhakai.”

Ketiga: Memamerkan suatu dosa.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

كُلُّ أُمَّتِى مُعَافَاةٌ إِلاَّ الْمُجَاهِرِينَ وَإِنَّ مِنَ الإِجْهَارِ أَنْ يَعْمَلَ الْعَبْدُ بِاللَّيْلِ عَمَلاً ثُمَّ يُصْبِحُ قَدْ سَتَرَهُ رَبُّهُ فَيَقُولُ يَا فُلاَنُ قَدْ عَمِلْتُ الْبَارِحَةَ كَذَا وَكَذَا وَقَدْ بَاتَ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ فَيَبِيتُ يَسْتُرُهُ رَبُّهُ وَيُصْبِحُ يَكْشِفُ سِتْرَ اللَّهِ عَنْهُ

“Setiap umatku akan diampuni kecuali orang yang melakukan jahr. Di antara bentuk melakukan jahr adalah seseorang di malam hari melakukan maksiat, namun di pagi harinya –padahal telah Allah tutupi-, ia sendiri yang bercerita, “Wahai fulan, aku semalam telah melakukan maksiat ini dan itu.” Padahal semalam Allah telah tutupi maksiat yang ia lakukan, namun di pagi harinya ia sendiri yang membuka ‘aib-‘aibnya yang telah Allah tutup.”[4]

Keempat: Dosa tersebut dilakukan oleh seorang alim yang dia menjadi panutan bagi yang lain.

Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَمَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً سَيِّئَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ عَلَيْهِ مِثْلُ وِزْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أَوْزَارِهِمْ شَىْءٌ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan kejelekan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa semisal dosa orang yang mengikutinya, tanpa mengurangi dosanya sedikitpun.”[5]

Sehingga bagi seorang alim yang menjadi panutan lainnya, hendaknya ia: [1] meninggalkan dosa dan [2] menyembunyikan dosa jika ia terlanjur melakukannya.

Sebagaimana dosa seorang alim bisa berlipat-lipat jika ada yang mengikuti melakukan dosa tersebut, maka begitu pula dengan kebaikan yang ia lakukan. Jika kebaikan tersebut diikuti orang lain, maka pahalamu akan semakin berlipat untuknya. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

مَنْ سَنَّ فِى الإِسْلاَمِ سُنَّةً حَسَنَةً فَعُمِلَ بِهَا بَعْدَهُ كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِ مَنْ عَمِلَ بِهَا وَلاَ يَنْقُصُ مِنْ أُجُورِهِمْ شَىْءٌ

“Barangsiapa melakukan suatu amalan kebaikan lalu diamalkan oleh orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya ganjaran semisal ganjaran orang yang mengikutinya dan sedikitpun tidak akan mengurangi ganjaran yang mereka peroleh.”[6]

Semoga Allah selalu memudahkan kita untuk melaksanakan kebaikan dan menghindarkan kita dari setiap dosa. Amin Ya Mujibas Saa-ilin.



Disarikan dari penjelasan Ibnu Qudamah Al Maqdisi rahimahullah dalam kitab Mukhtashor Minhajul Qoshidin, hal. 242, terbitan Darul ‘Aqidah, cetakan pertama, 1426 H



Terinspirasi di saat Allah menurunkan berkah air dari langit di Pangukan-Sleman, 10 Rabi’ul Akhir 1431 H, 25/03/2010

Penulis: Muhammad Abduh Tuasikal

Artikel http://rumaysho.com

[1] Dhoiful Jaami’ no. 6308. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini diriwayatkan pula oleh Al Baihaqi dalam Asy Syu’ab dengan sanad lainnya dari Ibnu ‘Abbas namun mauquf (perkataan Ibnu ‘Abbas), periwayatnya tsiqoh (terpercaya). Riwayat ini pun munqothi’ (terputus) antara Qois bin Sa’ad (dia orang Mekkah), ia katakan bahwa Ibnu ‘Abbas berkata.

[2] Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6308.

[3] Diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam kitab Shahihnya no. 6492.

[4] HR. Bukhari no. 6069 dan Muslim no. 2990, dari Abu Hurairah.

[5] HR. Muslim no. 1017

[6] Idem.

Dipublikasikan oleh: www.pengusahamuslim.com

Soal-34: Hukum Memanfaatkan Barang Yang Ditinggalkan Pemiliknya

Soal-34: Hukum Memanfaatkan Barang Yang Ditinggalkan Pemiliknya

Minggu, 18 April 2010

FOSIL LABA-LABA BERUMUR 165 JUTA TAHUN DITEMUKAN DI CINA

Fosil laba-laba berusia 165 juta tahun yang ditemukan di daerah Daohugou, Cina Utara, adalah satu di antara contoh-contoh fosil tertua laba-laba yang ditemukan hingga kini. Ciri lain yang perlu dicatat dari fosil ini adalah bahwa, seperti dapat dilihat dalam gambar, fosil ini terawetkan dengan sempurna. Paul Selden, seorang ahli paleontologi dari University of Kansas, mengatakan, “Tingkat kerincian yang terawetkan pada fosil adalah menakjubkan”. (Archeology Daily News)

Sebagaimana terpampang dalam gambar, laba-laba ini yang hidup 165 juta tahun lalu memiliki semua ciri khas laba-laba yang hidup sekarang. Tanpa mengalami perubahan selama jutaan tahun, laba-laba merupakan persoalan besar tak terpecahkan bagi teori evolusi. Laba-laba selalu muncul dengan ciri-ciri yang sama dalam catatan fosil, dan merupakan satu di antara bukti-bukti bahwa makhluk hidup tidak pernah berevolusi. Laba-laba dalam gambar di bawah ini berusia 165 juta tahun, dan tidak ada beda antara laba-laba tersebut dan laba-laba saat ini.



Seekor laba-laba 165 juta tahun lalu



Seekor laba-laba yang hidup sekarang sama persis dengan fosil laba-laba yang hidup 165 juta tahun lalu, dan tidak pernah mengalami perubahan sama sekali; dengan kata lain, laba-laba tidak pernah berevolusi.

Jumat, 16 April 2010

Bisa Dipelintir, Bisa Diremas, keren..!!!

Hingga kini, Microsoft terus mencari alternatif sistem input keyboard dan mouse. Setelah touch screen, voice input, dan mouse untuk permukaan tangan, divisi litbang Microsoft kini mengembangkan sistem input untuk UMPC dan mini komputer lainnya.



Dengan sistem baru ini, pengguna dapat menekan, menarik, memutar, mengayunkan atau membengkokkan perangkat, misalnya untuk membalikkan cover CD atau halaman PDF, memperkecil window, atau mengontrol video game. Namun, Microsoft bukan mau memperkenalkan gadget karet dengan layar dan komponen yang benarbenar baru. Sebagian dari bodi UMPC tersebut memang dilengkapi dengan sensor tekanan. Teknologi ini dapat diintegrasikan dengan mudah pada UMPC atau MID yang sudah ada. Dibandingkan sensor gerakan, metode ini lebih baik karena layar tetap mudah dikontrol saat digunakan. Microsoft tidak melihat metode input yang masih terus disempurnakan ini sebagai saingan untuk sistem multitouch dan movement input.
Metode deteksi gesture tersebut telah dicoba pada prototipe UMPC Samsung. Kapan perangkat ini akan hadir di pasar, masih belum dapat dipastikan��.
Info: www.microsoft.com

Gimana seh buat Web Browser Sendiri ????

Hey, teman.. yuk kita belajar untuk membuat web browser sendiri...
Ga perlu berfikir rumit dulu sebelum memulai...
inilah web browser instan kita.. Let's chek it out ..!!!

oh iya, artkel ini copas dari bapak Fuady Rosma Hidayat... semoga amal baik beliau mendapat balasan yg banyak bgt.. atas kesediannya berbagi ilmu..

Dengan Microsoft Visual C# 2005 Express Edition, kita bisa membuat Web Browser dalam waktu 2 menit 45 detik! Nggak percaya? Hehe… Langsung aja cobain deh.

Pertama-tama, buka Microsoft Visual C# 2005 Express Edition. Otomatis akan muncul yang namanya Start Page. Nah, kemudian pilih Create: Project…

Atau boleh juga lewat menu File | New Project… atau boleh juga pakai shortcut Ctrl+Shift+N. Pokoknya, pakai cara apapun, pada intinya kita akan membuat sebuah project baru dan akan muncul window New Project. Pada window ini, pilih template Windows Application, kemudian beri nama project ini sebagai Palantir.


Kemudian secara otomatis Visual C# 2005 Express Edition akan membuat project kita yang sudah disediakan sebuah Form yang langsung tampil pada window tempat kita biasa menuliskan code (window yang ada di tengah, ukurannya paling besar). Lihat gambar berikut


Nah, kemudian klik Form1 tersebut, lalu melalui window Properties (yang letaknya di kanan bawah), ubah properti Form1 sesuai dengan spesifikasi berikut:
o Size (klik tanda + untuk melihat properti Width dan Height): Width 600, Height 500
o Text: Palantir - My Own Web Browser
Window Properties kira-kira akan terlihat seperti ini...


Setelah itu, pada Toolbox terdapat control yang bernama WebBrowser. Control ini termasuk dalam tab Common Controls, dan terletak di paling bawah.


Nah, drag-and-drop control WebBrowser ke Form1. Sekarang Form1 terlihat seperti gambar di bawah ini.


Control yang baru saja kita buat otomatis diberi nama webBrowser1. Ubah namanya menjadi webBrowserPalantir melalui window Properties. Klik tanda smart tag milik webBrowserPalantir yang merupakan segitiga kecil (yang letaknya di kanan atas webBrowserPalantir), kemudian pilih Undock in parent container


Ubah Size dan Location webBrowserPalantir melalui window Properties menjadi seperti berikut
o Location: X: 12, Y:12
o Size: Width: 560, Height: 400
Sekarang Form1 akan terlihat seperti berikut



Kemudian drag-and-drop control TextBox untuk ditempatkan di bawah webBrowserPalantir. Ubah nama TextBox tersebut yang tadinya textBox1 menjadi textBoxURLAddress. Ubah juga Location dan Size textBoxURLAddress menjadi seperti berikut
o Location: X: 12, Y:430
o Size: Width: 460, Height: 20

Setelah itu, drag-and-drop sebuah Button menjadi di sebelah kanan textBoxURLAddress. Beri nama Button tersebut sebagai buttonGO. Ubah properti Text menjadi GO. Ubah juga Location buttonGO menjadi seperti berikut
o Location: X: 497, Y:428
Saat ini, Form1 Akan tampak seperti berikut



Nah, selanjutnya, double-click buttonGO. Otomatis akan dibuatkan method yang menjadi handler ketika buttonGO diklik. Di dalam method ini, tuliskan code berikut

webBrowserPalantir.Navigate(textBoxURLAddress.Text);

Untuk mencoba hasilnya tekan "run"F5 atau klik tombol pada toolbar. Berikut adalah hasil web browser yang baru saja kita buat.



Percaya nggak kalau ini beneran browser? Untuk membuktikannya, tulis saja suatu alamat internet di text box, kemudian klik tombol GO. Berhubung saya sedang tidak terhubung ke internet, saya ketikkan http://localhost kemudian klik tombol GO dan hasilnya adalah muncul home page IIS 7 saya seperti berikut



Yakk.. selamat! Anda telah membuat Web Browser sendiri. Mungkin kalau sambil baca Runes ini, waktunya lebih dari 2 menit 45 detik. Tapi sekarang, tanpa membaca Runes ini, pasti bisa membuat web browser sendiri dalam waktu 2 menit 45 detik atau bahkan kurang dari itu!

Bagi yang tersenyum-senyum sendiri, saya sampaikan: “Welcome to .NET

Kamis, 15 April 2010

“Google Tidak Pernah Selesai”


CHIP Dr. Nelson Mattos bekerja sejak tahun 2007 di Google Lab Zürich. Sebagai vice president dalam bidang engineering, ia bertanggung jawab, antara lain terhadap pengembangan produk di Eropa. Ia lahir di Brasil, dan belajar ilmu komputer di Kaiserslautern, Jerman. Selama 15 tahun ia bekerja di berbagai divisi pengembangan IBM.





Mr. Mattos, apa sebenarnya motivasi Anda bekerja di Google?
Pekerjaan ini menarik. Perusahaan ini cukup inovatif. Di sini dikembangkan teknologi untuk Internet yang merupakan masa depan IT. Bila dibandingkan dengan perusahaan tradisional, budaya kerjanya sangat berbeda. Kami berkonsentrasi pada ide-ide baru dan mempertimbangkan sisi komersialnya.

Apa yang menjadi inovasi terakhir dari Google? Google Mail?
Menurut saya, Google Sky, Android,Open Social. Semuanya yang kami baru tawarkan ke pasar. Banyak juga feature-feature kecil yang senantiasa kami kembangkan. Misalnya, mesin penerjemah. Ke depannya, pengguna dapat langsung berkomunikasi dengan orang lain dengan menggunakan bahasa yang berbeda. Android masih belum diluncurkan ke pasar.

Mengapa Google sampai harus menghabiskan waktu dua kuartal untuk sistem operasi perangkat mobile?
Android tidak sekadar sebuah produk yang unik. Sistem ini merupakan platform yang terbuka.
Pengembangannya dilakukan oleh banyak perusahaan. Google membentuk platform, perusahaan lain menciptakan aplikasinya dan menyiapkan perangkat. Inilah yang menjadi alasan mengapa Android masih belum selesai dalam beberapa bulan ini.

Apakah inovasi tanpa partner masih dapat dicapai?
Google berbasis pada standarstandar terbuka. Standar Internet yang terbuka merupakan kesuksesan dari perusahaan. Transparansi ini juga menjadi faktor keberhasilan Internet masa depan dan pengembangannya. Bila ingin terbuka, tentu membutuhkan partner.

Google-Labs menyediakan banyak hiburan, meja bilyar, mesin makanan, football table. Apa lagi
yang disediakan perusahaan?
Saya tidak harus bekerja di kantor. Saya bisa bekerja dengan laptop saya di mana saja. Lab terhubung secara wireless. Tempat favorit saya adalah perpustakaan. Di sana tempatnya nyaman sehingga saya betah bekerja. Saya tidak melarang orang untuk berbaring di bathtub. Namun, kesan yang santai terkadang berubah. Semua orang wajib membuat sebuah inovasi dan merancangnya. Tentu saja, kami sangat bebas bekerja di Google. Namun, target kuartal ini cukup berat. Google mempunyai motto, "Don’t be evil".

Apakah banyak ide ditolak karena tidak sesuai dengan motto ini?
Kami menolak ide yang dalam bahasa kami disebut anti-”googeley”. Sebagai contoh, pernah seorang engineer memberikan presentasi sebuah ide di depan pendiri perusahaan Larry Page dan Sergej Brin. Menurutnya, Google akan memperoleh banyak keuntungan. Kemudian, Larry dan Sergej bertanya, “Jadi, apa keuntungannya bagi pengguna?” Ia tidak dapat memberikan jawaban. Akhirnya ide tersebut hanya terongok di atas meja. Bila pengguna tidak memperoleh nilai lebih, proyek tidak dapat dilanjutkan.

Menurut Anda, mengapa Microsoft Live Search tidak sukses?
Hasil pencarian tidak selalu akurat. Pengguna ingin hasil pencariannya relevan. Google juga tidak selalu memberikan hasil yang relevan dan sekarang ada konsep pencarian seperti wikia Search.

Apakah konsep ini bisa menjadi saingan yang serius?
Bila pengguna Google tidak mengklik hasil yang ditampilkan, bisa jadi mereka tidak puas dengan
pencarian kami. Beginilah kami melihat apakah hasil pencarian kami relevan atau tidak. Tentu saja, kami terus bekerja agar pencarian menjadi lebih baik. Kami tidak pernah mengatakan bahwa “produk tersebut sudah selesai” kemudian berdiam diri.
Saat mencari, Anda akan mendapat ribuan hasil. Bukankah lebih baik apabila hasilnya hanya satu, yang terbaik dan relevan.

Bisa sebutkan lima hal yang harus dikuasai sebuah mesin pencari dalam lima tahun mendatang?
Mesin pencari harus mampu menampilkan format file yang berbeda, yaitu gambar, teks, dan dokumen. Kedua, pengguna harusnya tidak lagi mengetik pertanyaan, melainkan tinggal menyebutkannya saja dan ini yang ketiga, dalam berbagai bahasa. Keempat, cloud computing kini menjadi lebih penting. Setiap saat Anda dapat mengakses email, kalender, atau kontak pada
ponsel Anda. Terakhir, tentu saja mobile search. Di mana Google berada pada lima tahun ke depan? Sejajar dengan Microsoft atau malah dilupakan seperti Netscape? Kami tidak melihat seperti itu. Kami tidak pernah berpikir bahwa besok kami lebih besar atau lebih baik dari Microsoft. Saya melihat pada pengguna. Saya selalu berpikir bagaimana orang dapat menyampaikan informasi ke seluruh dunia. Ini yang menjadi motivasi saya dan tidak hanya saya, melainkan juga rekan kerja lainnya.